Rabu, 16 Oktober 2013

PENDIDIKAN SEJARAH


BAB I
PENDAHULUAN
1.1  Latar Belakang
Seiring dengan perjalanan waktu, kita telah memasuki periode reformasi delapan tahun telah berlalu, yang ditandai dengan lengsernya Presiden RI Bapak Soeharto pada tanggal 21 Mei 1998. Atmospir politik Indonesia waktu itu, ternyata berpengaruh keberbagai sendi kehidupan yang masih terasa sampai sekarang ini, tidak terkecuali dunia pendidikan. Sangat dirasakan oleh praktisi pendidikan ketika berhadapan dengan subjek didiknya, sering kali guru sejarah kurang mendapat kepercayaan dari siswanya dan masyarakat karena telah terjadi pembengkokan sejarah.
Runtuhnya Rezim Orde baru lahirlah tantangan baru bagi guru sejarah dalam menjalankan tugasnya di sekolah, sejarah sebagai seni dan ilmu telah dipertanyakan keobjektivitasannya. Oleh karena itu, banyak yang menggugat adanya penulisan sejarah. Khususnya kontroversi sejarah G 30 S/PKI, Supersemar. Bagi guru bidang studi sejarah adalah salah satu yang membingungkan karena jika masih menggunakan buku warisan Orde Baru mereka mungkin akan di protes. Akan tetapi bagi guru sejarah waktu itu kesulitan untuk mendapatkan buku edisi baru sebagai referensi objektiv. Fenomena seperti itu adalah merupakan suatu tantangan berat bagi sejarawan akademisi dan pendidik untuk dapat memberikan solusi terbaik untuk membuktikan adanya kebenaran fakta sejarah. Bagi sejarawan bahwa sejarah masih dianggap penting artinya kebenaran fakta sejarah dan juga bagi pendidikan pada umumnya serta pendidikan karakter bangsa.

1.2  Rumusan Masalah
1.      Pengertian Pendidikan
2.      Pengertian Sejarah Indonesia
3.      Karakteristik  Pendidikan Sejarah
4.      karakteristik khusus yang membedakan Ilmu Sejarah dengan ilmu-ilmu sosial lainnya.
5.      Tujuan ideal dari pendidikan sejarah
6.      Sejarah sebagai sumber dan media pendidikan
7.      Proses Pewarisan Nilai
8.      Proses Pembentukan Kesadaran Sejarah


1.3  Tujuan dan Manfaat Penulisan
1.3.1        Tujuan Penulisan
Tujuan penulisan makalah ini adalah agar penulis dan pembaca dapat mengetahui Pengertian Pendidikan, Pengertian Sejarah Indonesia, Karakteristik  Pendidikan Sejarah, karakteristik khusus yang membedakan Ilmu Sejarah dengan ilmu-ilmu sosial lainnya, Tujuan ideal dari pendidikan sejarah, Sejarah sebagai sumber dan media pendidikan, Proses Pewarisan Nilai, dan Proses Pembentukan Kesadaran Sejarah.
1.3.2        Manfaat Penulisan
Adapun manfaat dari penulisan makalah ini adalah agar penulis dan pembaca lebih memahami mengenai Pengertian Pendidikan, Pengertian Sejarah Indonesia, Karakteristik  Pendidikan Sejarah, karakteristik khusus yang membedakan Ilmu Sejarah dengan ilmu-ilmu sosial lainnya, Tujuan ideal dari pendidikan sejarah, Sejarah sebagai sumber dan media pendidikan, Proses Pewarisan Nilai, dan Proses Pembentukan Kesadaran Sejarah.





















BAB II
PEMBAHASAN
2.1  Pengertian Pendidikan
2.1.1 Pengertian pendidikan menurut para ahli, sabagai berikut :
1.      Menurut Prof Dr John Dewey
Pendidikan adalah suatu proses pengalaman karena kehidupan adalah pertumbuhan. Pendidikan berarti membantu pertumbuhan batin tanpa dibatasi oleh usia. Proses pertumbuhan ialah proses menyesuaikan pada tiap-tiap fase serta menambahkan kecakapan di dalam perkembangan seseorang.
2.      Menurut Prof H Mahmud Yunus
Pendidikan adalah usaha-usaha yang sengaja dipilih untuk mempengaruhi dan membantu anak dengan tujuan peningkatan keilmuan jasmani dan akhlak sehingga secara bertahap dapat mengantarkan si anak kepada tujuannya yang paling tinggi, agar si anak hidup bahagia serta seluruh apa yang dilakukanya menjadi bermanfaat bagi dirinya dan masyarakat.
3.      Menurut kamus besar Bahasa Indonesia 1991
Pendidikan diartikan sebagai proses pembelajaran bagi individu untuk mencapai pengetahuan dan pemahaman yang lebih tinggi mengenai obyek-obyek tertentu dan spesifik. Pengetahuan tersebut diperoleh secara formal yang berakibat individu mempunyai pola pikir dan perilaku sesuai dengan pendidikan yang telah diperolehnya.
Dari beberapa pengertian diatas, maka dapat disimpulkan bahwa pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya dan masyarakat. Pendidikan meliputi pengajaran keahlian khusus, dan juga sesuatu yang tidak dapat dilihat.



2.2  Pengertian Sejarah Indonesia
Sejarah indonesia dapat didefinisikan sebagai sejarah indonesia, sejarah negara indonesia atau sejarah kepulauan indonesia. Bangsa dalam pengertian antropologi dan etnografi merupakan kesatuaan darah, atau kesatuan keturunan. Jika dalam kaitan ini Belanda selalu membuat dikotomi bahwa suku bangsa indonesia bagian timur tidak seasal dan seketurunan dengan bangsa indonesia bagian barat ini dapat kita pahami bahwa sebagai salah satu upaya untuk melakukan penerapan politik devide et impera. yang pada zaman dahulu digunakan belanda untuk menjajah bangsa indonesia.
Jika masih ada yang mempersalahankan masalah tersebut, pada dasarnya tidak mengurangi arti dari suatu bangsa. Bangsa dapat didefinisikan sebagai satu kesatuan budaya, sebagai satu kesatuan bahasa, sebagai satu nasib dan perjuangan, sebagai satu kesatuan sejarah dan lain sebagainya. Sehingga indonesia masih merupakan satu kesatuan bangsa meskipun bukan merupakan satu darah. Untuk itu perlu dipikirkan bahwa satu kesatuan yang mengikatt ratusan suku bangsa ini menjadi satu kesatuan bernama bangsa indonesia.
Negara indonesia merupakan satu kesatuan politik sebagainama yang telah dibahas oleh Mohamad Yamin, yaitu mencakup daerah bekas jajahan Hindia – Belanda. Dengan demikian jelas bahwa indonesia merupakan suatu kedaulatan politik karena mencakup seluruh daerah kepulauan yang terdiri dari ribuan pulau di kawasan Asia tenggara yang pernah dijajah oleh belanda.
Sejarah mencatat istilah bangsa indonesia baru diterima pada akhir – akhir  kekuasaan hindia – belanda . istilah ini dipopulerkan oleh beberapa organisasi besar yang ada di indonesiaistilah ini nyaris bersamaan waktunya dengan tututan indonesia merdeka.
Sejarah indonesia menggambarkan perkembangan suku – suku bangsa indonesia  dan merupakan bagian dari keaneka ragaman sejarah lokal yang menjadi satu kesatuan dalam bentuk sejarah nasional indonesia. Sejarah indonesia bersifat bhinneka tunggal ika. Sehingga inti sejarah adalah ideologi persatuan dan kesatuan dengan maksud untuk membuktikan adanya perjalanan dan perkembangan suatu bangsa besar. Sejarah yang memberikan kesadaran bahwa tanah air indonesia merupakan ruang lingkup hidup mutlak bagi bangsa indonesia.



2.3  Karakteristik  Pendidikan Sejarah
2.3.1 karakteristik khusus yang membedakan Ilmu Sejarah dengan ilmu-ilmu sosial lainnya
Ilmu sejarah memiliki beberapa karakteristik khusus yang membedakannya dengan ilmu-ilmu sosial lainnya, antara lain sebagai berikut :
1.       Kajian sejarah merupakan kajian tentang kelampauan (past). Dengan demikian objek kajian sejarah adalah semua peristiwa tentang kehidupan manusia yang dianggap penting yang berlangsung pada masa yang lalu.
2.      Objek kajian sejarah terikat pada waktu dan tempat  (temporal spasial) sehingga temuan-temuannya bersifat partikularistik, yakni setiap peristiwa sejarah memiliki waktu dan tempatnya sendiri.
3.      Peristiwa sejarah terjadi hanya sekali sehingga bersifat unik (eenmalig), yakni tidak akan  ditemukan peristiwa sejarah yang sama pada tempat dan waktu yang berlainan. Salah satu implikasinya adalah bahwa hipotesis tidak akan dieksperimenkan dan diuji ulang.
4.      Temuan-temuan dalam kajian sejarah bersifat tidak  teratur sehubungan dengan adanya keunikan  dari setiap peristiwa sejarah yang ada.
5.      Deskripsi sejarah bersifat vertikal dan menggunakan perspektif diakronik, yakni sangat memperhatikan kronologis.
6.      Generalisasi yang dihasilkan tidak dapat digunakan untuk meramal karena sejarah tidak menemukan hukum-hukum umum.
2.3.2 Tujuan ideal dari pendidikan sejarah
Ismaun (2005:160-161) menjelaskan bahwa tujuan ideal dari pendidikan sejarah adalah agar peserta didik mampu:
1.      Memahami sejarah
2.      Memiliki kesadaran sejarah
3.      Memiliki wawasan sejarah
Untuk mencapai tujuan ideal seperti itu maka pelaksanaan pendidikan dan pembelajaran sejarah perlu dijabarkan menurut taksonomi pendidikan antara lain, menjadi beberapa tujuan yang lebih spesifik sebagai berikut :
1.Kemampuan kognitif yang dikembangkan dalam pendidikan sejarah, adalah :
a.       Pengetahuan tentang peristiwa sejarah
b.      Pemahaman tentang peristiwa sejarah
c.       Kemampuan mengklarifikasi sumber sejarah
d.      Kemampuan melakukan kritik terhadap sumber sejarah
e.       Kemampuan merumuskan informasi dari sumber sejarah
f.       Kemampuan menghubungkan antarinformasi
g.      Kemampuan menggunakan hukum sebab akibat
h.      Kemampuan menggunakan berbagai istilah dan konsep
i.        Kemampuan menggunakan berbagai konsep, generalisasi, dan teori dari berbagai disiplin ilmu
j.        Kemampuan menafsirkan fakta-fakta sejarah
k.      Kemampuan menarik pelajaran dari suatu peristiwa sejarah
l.        Kemampuan bercerita tentang peristiwa sejarah (Hasan, 1994: 17-18)

2.Kemampuan afektif yang dapat dikembangkan dalam pembelajaran sejarah, antara lain:
a.       Membina dan mengembangkan kesadaran berbangsa (cinta tanah air dan bangsa)
b.      Mengembangkan penghargaan terhadap prestasi
c.       Memupuk keinginan untuk mengambil teladan dari tokoh-tokoh sejarah
d.      Memupuk saling pengertian
e.       Mengembangkan inisiatif
f.       Gemar membaca (Hasan,1994:18-19)
Hasan (1996) menjelaskan bahwa pelaksanaan pembelajaran sejarah perlu mempertimbangkan beberapa hal sebagai berikut :
1.      Pendekatan yang dikembangkan dalam pendidikan sejarah perlu mempertimbangkan tiga dimensi waktu sejarah : masa lalu, masa  kini, dan masa yang akan datang sebagai kontinuitas dalam suatu hubungan kausalitas.
2.      Proses pembelajaran sejarah harus memberikan kemungkinan bagi siswa untuk memahami apa yang terjadi di lingkungan sekitarnya.
3.      Proses pembelajaran sejarah harus memberikan kesempatan kepada siswa untuk mengembangkan wawasan bahwa cerita sejarah yang mereka pelajari tidak lain merupakan hasil rekontruksi sejarawan berdasarkan kaidah-kaidah ilmu sejarah.
4.      Proses pembelajaran sejarah perlu dikembangkan dengan  menggunakan pendekatan lain, seperti politik, ekonomi, sosial, budaya, agama, dan ilmu pengetahuan  dan teknologi.
5.      Proses pembelajaran sejarah perlu juga memunculkan isu-isu kontroversi sesuai dengan tujuan pembelajaran yang ditetapkan.

Sintesis yang dapat kita temukan dari pengertian dasar pendidikan adalah peranannya sebagai unsur pokok dari proses dasar kehidupan manusia, yakni sosialisasi dan enkulturasi berupa proses pewarisan nilai-nilai sosial dan kultural oleh generasi penerus.

2.4  Sejarah sebagai sumber dan media pendidikan
2.4.1  Proses Pewarisan Nilai
Hubungan sejarah dan pendidikan akan tampak dikaitkan dengan proses pewarisan nilai, yakni nilai-nilai luhur yang dikembangkan oleh generasi terdahulu yang perlu diwarisikan pada generasi masa kini. Proses pewarisan  nilai seperti ini tidak saja penting untuk membangun kepribadian, melainkan juga penting untuk mempersiapkan diri dalam menghadapi tantangan pada masa kini dan masa yang akan dating. Misi yang diemban oleh pendidikan nasional kita adalah membentuk manusia-manusia Indonesia yang berkepribadian, yakn manusia-manusia yang sadar akan kewajibannya terhadap diri, keluarga, masyarakat, bangsa maupun negaranya.
Sejarah dapat kita pahami sebagai sekumpulan pengalaman hidup manusia pada masa lampau dalam bentuk kisah, baik lisan maupun tulisan. Pengalaman-pengalaman hidup manusia yang diabadikan dalam bentuk kisah sejarah tersebut akan sangat berharga bagi kehidupan manusia, baik pada masa kini maupun pada masa yang akan datang.
Reiner ( 1961 : 13 ) menyatakan bahwa “ Without our past we are unable to construct ideas about the concequences of our actions.
Pendidikan tidak akan mungkin dapat diselenggarakan tanpa dukungan dari sejarah. Tidaklah berlebihan jika kita katakan bahwa sejarah berperan sebagai media dan sekaligus sumber pendidikan.






2.4.2  Proses Pembentukan Kesadaran Sejarah
Sejarah tidak serta merta berfungsi sebagai wahana bagi proses penumbuhan dan pengembangan karakter kebangsaan. Proses penumbuhan dan pengembangankarakter kebangsaan hanya dimungkinkan jika kita telah memiliki kesadarn sejarah. Menurut Seojatmoko ( 1976 : 13 ), kesadaran sejarah merupakan suatu orientasi intelektual atau suatu sikap jiwa yang perlu untuk memahami secara tepat paham kepribadian nasional. Kesadaran sejarah akan membimbing manusia pada pengertian mengenai diri sendiri sebagai bangsa ( self understanding of nation ).
Widja ( 1992 : 56 ) menyatakan bahwa kesadaran sejarah menyangkut kondisi kejiwaan yang menunjukkan tingkat penghayatan pada makna dan hakikat sejarah bagi masa kini dan masa yang akan datang. Kesadaran sejarah seperti ini akan menjadi dasar bagi berfugsinya sejarah bagi penumbuhan dan pengembangan karakter kebangsaan.
Pelaksaan pendidikan haruslah dibarengi dengan kesiapan para pendidik yang dibarengi dengan kemampuan akademik, kompetensi pedagogikmdan profesional, serta tanggung jawab yang tinggi dalam mengemban amanah sebagai pendidik. Pendidikan sejarah yang diselenggarakan dengan baik seperti itu akan memungkinkan para pelajar untuk dapat memahami sejarah, membangun kesadaran sejarah, serta pada gilirannya nanti akan dapat membangun karakter kebangsaan. Dengan demikian pendidikan sejarah akan dapat berfungsi sebagai pembangun kesadaran generasi muda untuk mencintai tanah air dan bangsa, mencintai kesatuan dan kesatuan nasional, serta memegang teguh kepribadian nasional sehingga akan memberikan landasan dalam pergaulan internasional yang bermatabat.











BAB III
PENUTUP
3.1  Kesimpulan
pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya dan masyarakat.
Sejarah mencatat istilah bangsa indonesia baru diterima pada akhir – akhir  kekuasaan hindia – belanda . istilah ini dipopulerkan oleh beberapa organisasi besar yang ada di Indonesia istilah ini nyaris bersamaan waktunya dengan tututan indonesia merdeka. Sejarah indonesia menggambarkan perkembangan suku – suku bangsa indonesia  dan merupakan bagian dari keaneka ragaman sejarah lokal yang menjadi satu kesatuan dalam bentuk sejarah nasional indonesia. Sejarah indonesia bersifat bhinneka tunggal ika. Sehingga inti sejarah adalah ideologi persatuan dan kesatuan dengan maksud untuk membuktikan adanya perjalanan dan perkembangan suatu bangsa besar. Sejarah yang memberikan kesadaran bahwa tanah air indonesia merupakan ruang lingkup hidup mutlak bagi bangsa indonesia.
Sejarah sebagai sumber dan media pendidikan dibagi manjadi dua, yaitu Proses Pewarisan Nilai dan Proses Pembentukan Kesadaran Sejarah.
Pendidikan tidak akan mungkin dapat diselenggarakan tanpa dukungan dari sejarah. Tidaklah berlebihan jika kita katakan bahwa sejarah berperan sebagai media dan sekaligus sumber pendidikan.

3.2  Saran
Semoga makalah ini bermanfaat bagi para pembaca, serta menambah pengetahuan tentang Sejarah sebagai sumber dan media pendidikan. Makalah ini tidak luput dari kesalahan dalam penulisan maupun dalam tata bahasa, untuk itu kami minta kritik dan saran dari para pembaca untuk memperbaiki makalah kami, agar kedepannya makalah kami lebih baik lagi dari makalah yang sekarang ini. 


Rating: 4.5 out of 5

1 komentar:

cKAja

mantap
vana

Posting Komentar

◄ Posting Baru Posting Lama ►
 

Copyright © 2012. ACHMAD FAUZI - All Rights Reserved Template IdTester by Blog Bamz